Air Terjun
Air Terjun Irenggolo Besuki - Kediri |
Irenggolo
Gemericik Air Terjun
Irenggolo menjadi penggoda bagi pelancong di lereng Gunung Wilis, Kediri, Jawa
Timur. Udara sejuk, gemericik air dari ketinggian, serta pemandangan alam nan
indah melengkapi suasana elok di sekitarnya.
Air Terjun Irenggolo
merupakan destinasi yang berada di Dusun Besuki, Kediri, JATIM. Daerah ini pun
dikenal memiliki udara yang sejuk dengan pemandangan alam pegunungan yang sangat
menawan.
Air terjun ini
berada pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Lebih tepatnya,
berada di lereng Gunung Wilis. Hijaunya pepohonan dan warna-warni bunga
menghiasi sepanjang perjalanan menuju lokasi air terjun.
Tumpahan air dari
lereng gunung ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter dengan bentuk
undakan-undakan dari bebatuan di tebingnya. Berada di alam pegunungan, air
terjun ini bisa membuat kami menggigil dengan suhu sekitar 18 derajat Celcius.
Sebenarnya tidak
hanya keindahan Air Terjun Irenggolo yang menjadi incaran wisatawan. Akan
tetapi, banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan kesenian tradisi seperti
halnya upacara ritual. Setiap bulan Suro dalam penanggalan Jawa, penduduk Dusun
Besuki selalu mengadakan ritual Nyadran.
Ritual Nyadran
dilakukan dengan harapan mendapat perlindungan serta pemberian ucapan terima
kasih atas limpahan rezeki yang diberi Tuhan. Selain itu, tradisi ini juga
dilakukan untuk memberikan pesembahan pada penguasa Gunung Wilis serta untuk
mengenang Iro Manggolo sebagai pendahulu dan cikal bakal desa tersebut.
Tidak selesai di
situ, pada waktu bersamaan juga ada upacara adat yaitu Sesaji Tirto Husodo.
Upacara Adat Sesaji Tirto Husodo merupakan kegiatan ritual yang dilaksanakan
oleh masyarakat di sisi timur Pegunungan Wilis, tepatnya berada di Dusun
Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo.
Dalam ritual ini Air
Terjun Irenggolo menjadi tempat ritual ini dilaksanakan. Pada upacara ini
mereka mengenang Resi Wasis Curigonoto, penguasa Desa Jugo dan memohon
keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penasaran dengan
segala pesona air terjun ini? Irenggolo berada seitar 28 km ke arah barat daya
dari Kota Kediri, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit bila menggunakan
kendaraan bermotor.
Akses menuju air
terjun ini pun relatif mudah dengan kondisi jalan yang cukup baik dan dapat
ditempuh dengan segala macam kendaraan. Perjalanan menuju air terjun ini juga
dapat dimulai dari Kota Kediri dengan cara menyeberang ke barat Sungai Brantas
yang membelah Kota Kediri, lalu meluncur ke daerah Poh Sarang, Kecamatan Semen
menuju Besuki.
Selanjutnya,
pelancong harus melintasi Desa Selopanggung. Sebelum melanjutkan perjalanan, di
Selopanggung Anda bisa berziarah ke makam tokoh nasional Tan Malaka. Setelah
itu, barulah Anda bisa menuju ke pintu gerbang Kawasan Wisata Besuki.
Tiket masuk ke Air
Terjun Irenggolo pun cukup terjangkau, hanya dengan membayar Rp 3.000 per orang
pelancong sudah bisa merasakan kesegarannya. Sedangkan untuk biaya parkir hanya
Rp 1.000 per kendaraan roda dua.
Sarana transportasi,
komunikasi, dan listrik juga sudah mendukung keberadaan objek wisata ini.
Demikian pula, berbagai prasarana fisik yang lain, seperti tempat parkir,
toilet, kamar mandi, kolam renang dan musola. Bahkan di sini
tersedia area untuk berkemah.
Air Terjun Dolo Besuki - Kediri |
Dolo
Air terjun Dolo berada di bagian timur
lereng Gunung Wilis (2.552m) dengan ketinggian 1800 m dpl. Tumpahan airnya terbagi tiga
bagian dimana bagian yang paling tinggi sekitar 90 m dan dibawahnya sekitar 2-5
m. Debit air yang dicurahkan tidaklah terlalu besar, namun cukup menarik untuk
dinikmati.
Air terjun ini satu jalur dengan
air terjun Irenggolo yakni terletak 4 Km setelahnya, dengan melewati hutan perawan yang sangat
menantang. Air terjun ini termasuk jarang dikunjungi oleh wisatawan, hal
ini dikarenakan lokasinya yang terbilang jauh dan susah untuk menuju kesana.
Namun saat ini, pemerintah kabupaten Kediri telah membangun sarana jalan yang
mulus untuk menuju lokasi air terjun, baik dari arah kota Kediri maupun dari
arah Ponorogo, berupa jalan tembus.
Berjarak + 28 km ke arah barat daya dari
kota Kediri, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit berkendara. Akses menuju air
terjun ini relatif mudah dengan kondisi jalan 85 hotmix dan dapat ditempuh
dengan segala macam kendaraan hingga di kawasan wisata air terjun tersebut.
Perjalanan menuju air terjun ini dapat dimulai dari kota Kediri dimana
pertama-tama menyeberang ke bagian barat sungai Brantas yang membelah kota
Kediri, lalu meluncur ke daerah Poh Sarang, Kecamatan Semen menuju Besuki.
Selanjutnya melintasi Desa Selopanggung tempat tokoh nasional Tan Malaka
dimakamkan, dan akhirnya sampai di pintu gerbang Kawasan Wisata Besuki.
Bagi pengguna kendaraan umum, dari
terminal bus Tamanan Kota Kediri, naik angkutan pedesaan jurusan ke Kecamatan
Mojo. Kemudian, turun di Desa Besuki, dilanjutkan dengan berjalan kaki ke
lokasi air terjun. Selain dengan berjalan kaki dari desa Besuki dapat
menggunakan jasa sewa ojek atau angkutan pedesaan.
Dari area pintu gerbang
masuk perjalanan dilanjutkan sekitar 200 m menuju area parkir
kendaraan. Dan akhirnya dari area parkir diteruskan dengan berjalan kaki
ke loaksi air terjun tersebut berada.
Lokasi
Terletak di Dusun Besuki, Desa Jugo Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur.
Peta dan Koordinat
GPS: 7°52'10"S 111°50'5"E
Aksesbilitas
Berjarak kurang lebih 25 Km dari pusat kota Kediri ke arah barat menuju Besuki melalui Puhsarang, Kecamatan Semen. Akses ini merupakan jalan yang hanya menuju ke air terjun Dolo yang berliku-liku. Setelah itu dilanjutkan sekitar 4 km hingga di tiitik pemberhentian akhir kendaraan di area parkir.
Jika berangkat dari pintu keluar Air
Terjun Irenggolo ambil belokan ke kiri. Ketika sampai di pertigaan
selanjutnya ambil jalan yang ke kanan. Ikuti jalan tersebut sampai tidak
ada jalan lagi, karena ujung jalan ini merupakan lokasi parkir (pemberhentian
akhir kendaraan). Kondisi jalan ini sudah cukup lebar dan mulus, akan
tetapi di beberapa bagian jalan sering terjadi longsor.
Dari area parkir kendaraan perjalanan
dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni anak tangga yang jumlahnya ada
ratusan sejauh lebih kurang 750 m menuju tempat air terjun berada. Waktu tempuh
dari area parkir tersebut membutuhkan waktu sekitar 10 menit
Tiket dan Parkir
Tiket masuk adalah Rp.3000 per orang.
Fasilitas dan Akomodasi
Akses jalan raya, tempat parkir, mushola
dan beberapa kantin kecil sudah ada di sana. Bahkan keberadaan beberapa vila penginapan juga telah tersedia.
|
Air Terjun Sedudo Sawahan - Nganjuk |
Sedudo
Air Terjun Sedudo berada di ketinggianan
1.438 meter di atas permukaan laut (dpl) di sisi timur kawasan Gunung Wilis,
dengan ketinggian air terjun sekitar 105 meter.
Air terjun Sedudo sudah terkenal sejak
jaman Majapahit yang mana air terjun ini diyakini sebagai Tirta Suci yang
mengalir dari kahyangan. Bahkan Para Raja, Bangsawan dan Pendeta pada
jaman itu sering mempergunakan untuk upacara ritual, yaitu memandikan arca atau
senjata pusaka dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan
untuk keluarga agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda.
Hingga sekarang pihak Pemkab Nganjuk
secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro bulan
Sura (kalender Jawa). Konon mitos yang ada sejak zaman Majapahit pada
bulan itu dipercaya membawa berkah awet muda bagi orang yang mandi di air
terjun tersebut.
Legenda
Dulu kawasan Sedudo merupakan tempat pertapaan Ki Ageng Ngaliman,
tokoh pelopor penyebaran agama Islam di Nganjuk waktu itu. Sebagai penghormatan
atas jasa-jasanya, maka setiap bulan Suro sebuah upacara ritual selalu digelar.
Ritual yang diberi nama pengambilan Air Sedudo itu diisi dengan acara
iring-iringan gadis berambut panjang yang berbusana adat Jawa, berjalan
perlahan menuju kolam yang berada tepat di bawah air terjun.
Mereka percaya, air yang mengalir tak henti-hentinya di Sedudo,
bersumber dari tempat keramat, yakni tempat di mana para dewa bersemayam. Tak
heran, ketika malam tahun baru Hijriyah 1 Muharram, atau biasa dikenal malam 1
Suro oleh masyarakat Jawa, ribuan pengunjung selalu memadati Sedudo. Di tengah
dinginnya air terjun Sedudo, mereka mandi beramai-ramai di kolamnya.
Aspek sejarah lain, khususnya tentang pemanfaatan Sedudo oleh
kalangan raja dan ulama di zaman Kerajaan Majapahit dan kejayaan Islam, sangat
mempengaruhi kepercayaan masyarakat tentang khasiat air terjun tersebut. Di
jaman Majapahit Sedudo sering digunakan untuk mencuci senjata pusaka milik raja
dan patih dalam Prana Pratista. Sementara di zaman kerajaan Islam, Sedudo
sangat dikenal sebagai kawasan pertapaan Ki Ageng Ngaliman.
Lokasi
Terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Propinsi Jawa Timur.
Peta dan Koordinat GPS: 7° 46' 9.61" S 111° 45' 56.89" E
Terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Propinsi Jawa Timur.
Peta dan Koordinat GPS: 7° 46' 9.61" S 111° 45' 56.89" E
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk dengan melewati daerah Kecamatan Berbek dan Sawahan. Lokasi objek wisata ini sangat mudah dijangkau dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum (seperti bus) maupun kendaraan pribadi dengan kondisi jalan umumnya baik dan beraspal mulus. Hanya saja, karena lokasinya di gunung, jalan menuju air terjun Sedudo cenderung menanjak, naik-turun, dan berkelok-kelok. Kondisi jalan seperti ini tentu sulit untuk dilewati oleh kendaraan jenis bus. Karena itu, bila berniat ke air terjun Sedudo, sebaiknya gunakan kendaraan roda empat non bus. Meski tidak ada angkutan umum yang langsung menuju obyek wisata, tapi banyak mobil sewaan yang siap mengantar.
Setelah melewati gerbang utama dan membayar karcis akan ditemui jalan dua arah, ke atas menuju Air Terjun Sedudo, sedangkan ke bawah menuju Agrowisata Ganter dan Air Terjun Singokromo. Dari gerbang ini perjalanan menanjak masih berlanjut sekitar dua kilometer. Setelah melewati satu pos penjagaan lagi, barulah terdengar gemuruh Air Terjun Sedudo yang sudah di depan mata. Untuk menuju ke pelataran air terjun harus berjalan menuruni tangga sekitar 5 menit.
Berjarak sekitar 30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk dengan melewati daerah Kecamatan Berbek dan Sawahan. Lokasi objek wisata ini sangat mudah dijangkau dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum (seperti bus) maupun kendaraan pribadi dengan kondisi jalan umumnya baik dan beraspal mulus. Hanya saja, karena lokasinya di gunung, jalan menuju air terjun Sedudo cenderung menanjak, naik-turun, dan berkelok-kelok. Kondisi jalan seperti ini tentu sulit untuk dilewati oleh kendaraan jenis bus. Karena itu, bila berniat ke air terjun Sedudo, sebaiknya gunakan kendaraan roda empat non bus. Meski tidak ada angkutan umum yang langsung menuju obyek wisata, tapi banyak mobil sewaan yang siap mengantar.
Setelah melewati gerbang utama dan membayar karcis akan ditemui jalan dua arah, ke atas menuju Air Terjun Sedudo, sedangkan ke bawah menuju Agrowisata Ganter dan Air Terjun Singokromo. Dari gerbang ini perjalanan menanjak masih berlanjut sekitar dua kilometer. Setelah melewati satu pos penjagaan lagi, barulah terdengar gemuruh Air Terjun Sedudo yang sudah di depan mata. Untuk menuju ke pelataran air terjun harus berjalan menuruni tangga sekitar 5 menit.
Tiket dan Parkir
Harga tiket masuk adalah Rp
2500/orang. Tarif parkir kendaraan roda dua dipungut Rp 1.000, sedangkan kendaraan
roda empat Rp 2.000.
Fasilitas dan Akomodasi
Fasilitas yang dimiliki di tempat wisata
ini umumnya cukup baik dan lengkap seperti ruang ganti, kolam tempat berendam
atau berenang, toilet, tempat istirahat dan berbagai rumah makan serta toko
cinderamata. Bagi yang membutuhkan penginapan juga tersedia hotel yang
berada di sekitar kawasan ini.
Wisata Lain
Agrowisata
Ganter, tempat perkebunan bunga. Sekitar dua kilometer di selatan Ganter ada lagi
Air Terjun Singokromo.Air Terjun Laweyan Sendang - TulungAgung |
Lawean
Air Terjun Lawean adalah salah satu
potensi wisata Kabupaten Tulungagung, dengan ketinggian sekitar 100 m berteras
dan bercabang. Air terjun ini terletak di lereng Gunung Wilis dengan
ketinggian + 1.200 m di atas
permukaan air laut.
Legenda
Menurut kepercayaan penduduk setempat, daerah ini dikuasai oleh Mbok Roro Dewi Gangga, Mbok Roro Cenethi, Mbok Roro Wilis, dan Mbok Roro Endang Sampur. Penduduk setempat juga meyakini, Barang siapa yang mandi di air terjun ini akan sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Menurut kepercayaan penduduk setempat, daerah ini dikuasai oleh Mbok Roro Dewi Gangga, Mbok Roro Cenethi, Mbok Roro Wilis, dan Mbok Roro Endang Sampur. Penduduk setempat juga meyakini, Barang siapa yang mandi di air terjun ini akan sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Gunung Wilis bagian selatan yakni
di Kabupaten Tulungagung tepatnya di
Kecamatan Sendang. Disinyalir masih banyak air terjun lain yang belum begitu ramai
pengunjung. Hal ini terkait kurangnya sosialisasi pemerintah setempat. Lawean 2 misalnya, air terjun
ini dapat ditempuh dengan perjalanan kaki
selama + 3 jam dari pasar Sendang, 60 menit lebih jauh dari Lawean 1.
Perjalanan dimulai dari Ds/Kec. Sendang menuju kearah barat kearah Dkh.
Magersari melewati sedikit hutan mahoni ke perkampungan penduduk, setelah itu
barulah kita masuk ke hutan pinus yang lebih luas dimana di kanan jalan
terdapat jurang serta dikiri jalan terdapat tebing. Perjalanan melewati hutan
pinus + 1 jam. Keluar dari hutan pinus, memasuki wilayah hutan tropis yang
rimbun dengan disambut aliran sungai yang bersumber dari Air Terjun Lawean.
Biasa pada penduduk menyebutnya dengan Kali Siji (sungai pertama), dimana untuk
menuju ke Air Terjun Lawean 1 kita harus melewati 7 sungai.
Kali Siji
Sebenarnya untuk
sampai ke lokasi Kali Siji (sungai Pertama) dapat ditempuh dengan perjalanan
menggunakan sepeda motor, tetapi karena kondisi jalan yang sangat licin disarankan
untuk berjalan kaki.
Area Hutan Pinus
Setelah menyeberangi sungai pertama, kita
mulai masuk ke hutan tropis khas Gunung Wilis. Setelah menyusuri jalan setapak
di dalam hutan pinus dan melewati 7 sungai, sampailah kita di persimpangan jalan yang
menuju kearah kanan ke Air Terjun Lawean 1 dan kearah kiri ke Air Terjun Lawean
2. Ambil jalur kearah Air Terjun Lawean 2, disinilah adrenalin kita akan terasa
tertantang, dimana jalur yang menanjak dan licin sudah menanti kita. Setelah +
30 menit perjalanan sampailah kita di Air Terjun Lawean 2 yang mempesona.
Lokasi
Air terjun Lawehan salah satu potensi
wisata Kabupaten Tulungagung, Terletak di Dusun Turi, Desa Geger, Kecamatan Sendang. Lebih kurang 25 km
arah barat dari kota Tulungagung, yang merupakan bagian dari Lereng Wilis
dengan ketinggian + 1.200 m diatas permukaan air laut.
Aksesbilitas
Berjarak lebih kurang 25 km arah barat
dari kota Tulungagung. Untuk menuju lokasi harus berjalan kaki + 3
km dengan kondisi jalan yang naik turun, licin dan menerobos semak
belukar dengan melewati indahnya panorama perbukitan, dan sembilan kali
menyeberangi sungai di hutan yang masih perawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar